ku merinduimu tanpa meminta kau jua merinduiku,
tidak pernah aku meminta kau membahagiakanku,
tidak ku pinta kau berjanji untukku..
ku percaya dengan setiap perlakuanmu,
ku percaya dengan setiap tuturkatamu,
ku percaya dengan setiap perasaan dan pandangan matamu..
aku jua tidak pernah meminta kesepian ini,
tidak meminta kekosongan ini darimu,
tidak ku pinta darimu penjelasan mengapa kau ingin pergi...
hanya ku mahu kau untuk kembali..
namun akhirnya,kau memberi segala yang tidak aku pinta..
ku melihatmu,
bersama seorang wanita..
ku bertanya,
terlihatkah aku olehmu?
ku berdiri di sini memandangmu...
wanita itu cantik,
begitu indah,
senyumnya manis,
dan menarik...
ku pandang wajahmu,
selayaknya wanita untukmu,
bukan aku...
biar dalam hati,
ku ingin sekali berada di tempat wanita itu,
direnungi oleh matamu,
menyentuh jari jemariku..
bisakah aku berada di situ?
ku bertanya,
terlihatkah aku olehmu?
ku berdiri di sini memandangmu...
ku berharap kau memandangku,
seperti kau memandangnya,
ku berharap kau menyentuhku,
seperti kau menyentuhku,
ku berharap kau masih menyintaiku,
seperti detik yang telah lalu...
tapi..tak mungkin bisa,
di depanmu berdiri seorang wanita,
yang akan mencurahmu rasa cinta dan jiwa,
seperti diriku pernah marak menjadi api yang membara,
kini hanya debu yang hilang ditelan masa....
kehidupan yang ditempuhi,
cinta yang dirasai,
suka,
duka,
tiada yang kekal.
jiwa menjadi luka,
menghambur air mata.
mengenalimu,
mencintaimu,
menyentuh hati,
membayangi selamanya hidup ini...
dan tumpah ke dalam hidup yang tidak bernama ini,
telah menghilangkan titis cahaya bulan,
memadamkan kilauan sinar bintang,
menjadikan malam suram dan sepi...
untuk di cintai,
dirindui,
disayangi,
oleh lelaki itu..
keinginan,
untuk berlindung dari kesejukan,
dari angin yang kejam,
dari panas yang berpanjangan...
keinginan,
harapan dipenuhi,
destinasi ditempuhi.
keinginan,
masih dalam penantian,
keinginan menikmatinya.
dengan pasti ia akan datang lagi,
merasakan apa yang telah dirasakan,
merindui sesuatu yang pernah dirindui,
biar masa dan jarak telah memadamkan,
satu pengharapan baru kan pasti datang,
biarpun tika ini aku seorang,
kan ku anggap dirimu ada selalu...
kerana cinta tidak dapat disentuh,
kerana cinta itu mengajarmu pengorbanan,
kerana cinta itu membuatku ingin terus berlari,
dalam hujan, dalam mendung atau tika panas...
laratkah kaki ini?
untuk menghayun langkah lagi,
demi satu pengembaraan,
menggalas cinta yang usang,
menyemai rindu yang sarat,
meluah beban setia yang kian tidak tertanggung..
ku terpaksa melangkah lagi,
mendaki gunung pengharapan,
untuk merasa puncak bahagia yang paling manis,
Akan jauh aku mengembara,
untuk mengapai hati seorang lelaki,
yang juga sedang mengembara,
bersama jejak cintanya yang usang,
bersama bayangan rindunya yang sarat,
dengan bebanan setia yang kan tidak tertanggung...
Jauh di sudut kata,
jodoh bukan milik kita,
Jauh di sudut rasa,
moga takdir masih ada untuk kita
Moga bersua pandang semula sepertimana
Saat-saat indah pertemuan itu mengubah kisah
Kali pertama bertentang mata lantas bertemu
Kekal bertamu di sudut hatiku
dan biarlah ianya di situ sampai bila-bila
Kerana tiada siapa yg tahu apa yg bakal berlaku…..
Sesunguhnya angin kenangan masih menderu
Membawa dedaun ingatan berguguran
Membisikkan gemersik lagu asyik nada rindu
Lantas bertaburan diperdu kasihku
Yang masih setia menanti hadirmu..
Setelus impian untuk dirimu yang jauh...
berapa banyak bintang bertaburan di langit,
menghambur cahaya menitis di kelopak mata,
tidak akan bisa melentur rasa hati,
yang semakin dalam merindukan seseorang...
jiwa yang berkecai lantaran ditinggalkan,
tidak akan menjadikan perindu bisa merindui lagi,
tidak mungkin menjadikan pecinta mencintai lagi,
meninggalkan jebak sesalan,
mengenangkan kenangan yang bertandang..
malam yang suram membuka hati,
percintaan tidak mungkin indah selalu,
tak mungkin kan mekar selalu,
kan pasti ada kemusnahan,
andai tidak dipertahankan...
kadangkala aku terpaksa mengucapkan selamat tinggal kepada insan yang aku cintai tanpa aku mahukannya,
walaupun itu tak bermaksud aku akan berhenti mencintainya,
atau berhenti untuk mengingatinya,
kadangkala selamat tinggal merupakan cara yang paling menyakitkan untuk aku mengatakan aku menyintainya...
bagaimana aku dapat melupakan dia sedang dia selalu dalam ingatan?
bagaimana aku dapat menyisihkan dia sedang dia adalah apa yang aku mahukan?
bagaimana aku dapat membiarkan dia pergi sedang aku tak pernah inginkan perpisahan?bagaimana aku dapat mengatakan aku membencinya sedang dia berada di hatiku?
perkara yang paling menyakitkan adalah apabila aku bersama insan yang tidak ingin bersamaku,
insan yang aku cintai tetapi tidak menyintaiku,
insan yang ingin aku nikmati hidup bersama namun dia tidak pernah menginginkannya...
air mata yang sebenar tidak jatuh mengalir di pipi, tetapi jatuh di dalam hati dan sampai ke jiwa...
kadangkala aku mengharapkan aku tidak pernah mengenalinya,
tidak pernah menyintainya,
tidak pernah tahu akan kehadirannya,
agar pada malam harinya aku boleh tidur lena,
dan siangnya aku boleh merasa indahnya matahari yang menyinari...
tapi penyesalan takkan mendatangkan apa-apa...
anggaplah segalanya dugaan yang memberi pengalaman yang berguna...
agar aku lebih menghargai insan yang menyintai aku suatu hari nanti...
telah jauh ia hilang dalam kabus kebencianmu,
telah ia pergi dari hatimu yang dahulu untukku,
membawa impian dan harapan yang takkan terbina lagi...
kenangan indah semalam,
terlalu manis dalam ruang ingatanku,
namun menjadi terlalu pahit dalam relung hati,
cerita-cerita indah itu takkan berkumandang lagi..
terpaksa ku relakan ia terhenti di sini..
inginku lepaskan perasaan yang tersembunyi ini ketika menatap dirimu tika lena,
ingin ku pelukmu erat agar kau tidak akan bisa pergi,
ku tutup matamu,
ku bisikkan ke telingamu tentang rahsia hati,
hanya kita berdua yang tahu,
dan hanya hati kan bisa memahami,
ku pegang tanganmu erat,
ku sentuh pipimu,
biar malam ini melihat,
ada hati yang kosong kembali terisi,
ada jiwa yang terluka kembali terubati,
perasaan ini tiada siapa yang rasa hanya kita berdua,
cinta ini tiada siapa yang tahu hanya engkau dengan aku....
salahkah aku,
masih ingin bersamamu,
salahkah aku,
masih terus mengingatimu,
salahkah aku,
masih mahu mencintaimu,
salahkah aku,
ingin kembali padamu,
salahkah aku,
mendakap kenangan lalu,
salahkah aku,
menghambur rindu padamu,
salahkah aku,
masih menatap wajahmu,
salahkah aku,
terus ingin mendengar suaramu,
kerana,
dahulu kita pernah bahagia bersama,
berdiri di atas ikatan bernama cinta....
cinta itu sempurna,
zaman kanak-kanak,
semoga api itu tidak padam,
di sini ku ekspresikan sebuah perasaan,
tentang seseorang yang tidak ku kenali,
hanya sekadar menggambar wajah,
dalam cerminan kaca hati....
siapakah dia?
yang menarikku berdiskusi tentang rasa, jiwa dan hati,
yang mengajakku berbual tentang harapan, cita-cita dan cinta?
bukan sengaja ku ekspresikan perasaan ini,
namun aku tak dapat menyembunyikan bicara yang tersisa dalam relung hati,
ku tahu dia bukan kupu-kupu malam yang akan pergi kala siang hari,
malah dia bukan kunang-kunang yang hanya datang bersama terang...
dia kan selalu ada di sini...
ku ekspresikan perasaan ini tentang dia,
yang kini mula berkongsi tentang jiwa dan maya...
biarkan dia tetap di sini,
memaut bersamaku kekuatan pada dahan-dahan kenangan yang beransur pergi,
tak perlu kata-kata,
hanya penjuru mata hati untuk mengenali....
maafkan aku ekspresikan perasaan ini,
ia hanya monolog yang tercurah dari bicara rasa yang mengalir...
untuk lelaki-lelaki yang pernah bertakhta di hatiku,
biar kelam masa yang lalu,
biar ada duka pada tiap jejak kenangan yang hilang,
takkan pernah ada dendam,
selalu aku memadam calit luka yang hinggap,
senantiasa aku memejamkan mata dari melihat perit semalam...
untuk lelaki-lelaki yang pernah bertakhta di hatiku,
biar harapan itu telah musnah,
telah pun janji-janji itu menjadi buih yang berselerakan,
jangan tinggalkan kesan dalam hati,
biarkan jauh ia pergi,
melewati detik-detik yang tercalar dalam hari-harimu,
jangan pernah biarkan ia kekal dalam ingatan...
untuk lelaki-lelaki yang pernah bertakhta di hatiku,
semalam diri ini pernah bertakhta di hatimu,
hari ini jangan impikan ia kan hadir lagi,
biarkan naluri itu pudar,
cintai dan sayangi dia yang kini untukmu,
bersyukurlah memiliki dirinya,
bertafakurlah kerana telah memilikinya...
untuk lelaki-lelaki yang pernah bertakhta di hatiku,
lupakan lah aku,
wanita ini sebenarnya telah tewas dalam perjuangan untuk bersamamu....