Teman


Teman,
Ketika senja menjelma,
Aku mengenang tawamu,
Ku mulai merindui mu,
Merindui ratapan kecilmu.


Teman,
Sejuknya hati mendamaikanku,
Mengenang cerita kita dahulu,
Dengan nakal dan rasa lucu,
Membawa tenang hidupku dan hidupmu.


Teman,
Kehendak Tuhan tidak bisa ku halangi,
Takdirmu membawa kenangan dan mimpi,
Jauh menyatu ke dalam jiwa dan hati,
Menyebarkan sedih ke benak ini.


Teman,
Ku sedari kau telah tiada lagi,
Hanya kisah kita masih bersemadi,
Kerana persahabatan kita kan berterusan selamanya,
Kerana indahnya pertemuan kan kekal dalam jiwa.


*Al-Fatihah untuk arwah Noreen, teman seperjuanganku di tingkatan 6A3, SMKJP 2004.

Sampai Masanya..



Sampai masanya ku harus berubah,

Mengatur kembali detik waktu yang telah hilang,
Menggantikan kenangan yang menghancurkan bahagiaku,
Terlebih hina menghancurkan hidupku.

Sampai masanya ku harus menerima kenyataan,
Membina semula sebuah pemikiran yang matang,
Memadam tiap ingatan buruk pada peristiwa silam,
Menggantikannya dengan curahan ketulusan dan keikhlasan.

Sampai masanya ku harus tersedar,
Dari menyintai bayang yang belum pasti,
Dari mengingati janji dan impian yang tidak bisa terpatri,
Dan dari melayari rasa sunyi dan sepi sendiri.

Rasa sepi ini harus ku kongsi,
Rasa sunyi ini harus bertepi,
Jangan terus membiarkan ia membara dalam hati,
Jangan benarkan ia menenggelamkanku dalam mimpi..

kini, telah sampai masanya untukku bangun kembali…

Keinginan


Keinginan hati kadangkala bisa menyakiti,
Kadang ia membutakan hati menjadi mati,
Keinginan cinta kadangkala membawa celaka,
Kadang ia bisa menjadikan manusia durjana,
Keinginan dunia nikmat yang fana,
Kadang ia bisa melalaikan dan menjadi leka,
Keinginan syurgawi tentu indah janji Ilahi,
Namun ia tidak ku temui di sini….

Tuhan, temukan aku dengan insan yang bisa membimbingku menemui jalan menuju syurgaMU...

Redha


Telah lama ku menanti jawaban kepada sebuah penantianku,
Dengan harapan, angan-angan dan cinta yang telah hilang,
Sejauh mana aku termenung, merenung dan mengelamun,
Akhir kini aku harus mengerti akan takdir ini,
Menerima, dan menghadapi kenyataan,
Mungkin itu hanya sebuah kesalahan besar yang ku lakukan,
Mungkin itu sebuah hukuman yang terpaksa aku relakan,
Biarlah sesukar ini menerima setitis maaf darimu,
Biarlah seperit ini menerima kepergianmu dariku,
Ku redha dengan tenang menerima takdir hidupku…

Bicara sekeping hati


Mengapa jantung dan perasaan ini berdebar kencang?
Tanpa arah berlari bagai angin berhembus dari utara ke selatan?

Mengapa perasaan ini mulai menari bimbang?
Tanpa jalan menghembus rindu tak lepas bak butiran bintang?

Mengapa jiwa tak henti mengalun resah?
Tanpa lepas menggugurkan daun bagai pepohon yang rebah?

Fikiranku, hatiku, seluruh hidupku,
Bagai di curi redup dan sepinya,
Bagai di curi kelam dan suramnya,
Ku gundah untuk membiarkan fikiran ini berlari mencari maknanya,
Ku resah untuk membiarkan hati ini berteka-teki erti katanya,
Biarkan seluruh hidupku ini melayari indah hidup yang biasa,
Seperti putaran alam yang ku lewati sepanjang masa….

Angin, bawakan aku pergi dari rasa ini…
Terbangkan aku dari rasa ingin di sayangi..

Puisi untuk Teman


Bulan, kirimkan teman ku sinarmu,
Agar dirinya merasa indah sepertimu,


Malam, kirimkan teman ku anginmu,
Agar hidupnya tenang sepertimu,


Hujan, kirimkan temanku titismu,
Agar hatinya merasa sejuk sepertimu,


Embun kirimkan temanku kilasmu,
Agar jiwanya jernih sepertimu,


Bunga kirimkan temanku kelopakmu,
Agar perasaannya mekar sepertimu,


Matahari kirimkan temanku hangatmu,
Agar senyumannya bisa menghangatkan aku..
Dan agar dia kan tersenyum selalu membaca puisi ku ini.


*ku tujukan puisi ini buat teman-temanku yg telah lama tidak ku temui. sesungguhnya aku merindui kamu semua...

Blogger Template by Blogcrowds